JAKARTA – Sultrainfo.id.

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid membeberkan partainya akan mengusulkan lima nama kadernya sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) dalam penjajakan koalisi bersama Partai Demokrat dan Partai Nasdem.
Lima orang itu di antaranya mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Ia mengklaim Ahmad sukses memimpin Jawa Barat selama dua periode kepemimpinannya. Lalu, terdapat nama Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid atau HNW. HNW telah memimpin MPR RI selama tiga periode.
“Masing-masing Partai berhak ajukan aspirasinya. Atau Irwan Prayitno yang berhasil pimpin Sumatera Barat selama dua periode,” kata Kholid kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/9/2022).
Selain ketiga tokoh tadi, ada pula nama Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Wakil Ketua Majelis Syuro Mohamad Sohibul Iman turut diajukan PKS sebagai cawapres ke calon koalisi.
“Aspirasi kader kami ingin kader-kader terbaik kami juga maju dalam kontestasi Pilpres,” kata dia.
Meski demikian, Kholid turut menghormati aspirasi dari Partai Demokrat dan Partai NasDem yang berkeinginan mengusung kadernya jadi Cawapres.
Ia mendengar bahwa Partai Demokrat bakal mengajukan Ketumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai kandidat cawapres. Sementara NasDem bakal mengajukan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa atau Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Jadi situasinya masih dinamis. Intinya, kita ingin yang terbaik buat rakyat. Yang paling potensial menang, yang paling punya kapasitas memimpin bangsa, yang paling mampu menyatukan seluruh elemen bangsa,” kata dia.
Sebagai informasi, PKS, NasDem dan Demokrat sampai saat ini belum meresmikan bergabung untuk berkoalisi. Mereka masih dalam tahap penjajakan satu sama lain.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan partainya akan menentukan rekan koalisi sekaligus Capres-Cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024 pada akhir tahun ini.
“Harapannya akhir tahun [2022]. Kalau nanti harapan PKS ketika kita sudah bentuk koalisi, sekalian capres-cawapres diumumkan, karena kalau koalisi dibentuk terus capres cawapresnya enggak diumumkan, ya nantinya enggak nendang gitu,” kata Mardani di Hotel Amaris, Jakarta Pusat, Sabtu lalu (17/9/2022). (Dilansir dari Republika, 27/9/2022) Red.