JAKARTA – Sultrainfo.id.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berharap Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dan Aisyiyah bisa memberi teladan yang baik menjelang tahun politik 2024.
“Menjelang tahun politik, berikan contoh yang baik,” kata Ganjar usai menghadiri Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Sabtu kemarin (19/11/2022).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu yakin jika para tokoh memberikan teladan yang baik, ketegangan di tengah masyarakat dapat dihindari.
“Jika para elit kasih teladan yang baik, maka cerita-cerita komunikasi politik, di manapun medianya juga baik. Wah, ini menyejukkan sekali,” katanya.
Menurut Ganjar, Muhammadiyah dan Aisyiyah memiliki pengaruh dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Bahkan Ganjar menilai organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu memiliki kepedulian besar terhadap politik global.
“Baik Aisyiyah maupun Muhammadiyah semua peduli pada kondisi keamanan dunia. Ya pangannya, ya politiknya. Yang diharapkan ke depan suasana akan semakin damai,” ujarnya.
Ganjar juga berharap agar Muktamar kali ini bisa menelurkan rekomendasi-rekomendasi konstruktif untuk para pemangku kepentingan. Menurutnya, banyak tamu dari mancanegara yang ikut memberi saran dan masukan dalam kegiatan tersebut.
“Ini tidak hanya dari Muhammadiyah yang ada di Indonesia. Tapi banyak tamu-tamu asing yang berkontribusi sehingga lebih lengkap analisisnya,” katanya.
Muktamar Muhammadiyah akan membahas berbagai permasalahan umat, bangsa, maupun global.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengatakan materi Muktamar dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu isu keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.
Terkait isu keumatan, Muktamar Muhammadiyah akan membahas tentang rezimentasi paham agama, membangun kesalehan digital, kesalehan umat, dan reformasi filantropi Islam.
“Ada gejala di mana sekarang ini paham-paham tertentu begitu dominan. Bahkan seakan-akan menjadi paham agama yang menjadi rezim,” katanya beberapa waktu lalu.
Adapun terkait isu-isu kebangsaan, Muktamar Muhammadiyah akan membicarakan mengenai sembilan hal. Isu tersebut yaitu tentang ketahanan keluarga, reformasi sistem pemilu, suksesi kepemimpinan 2024, evaluasi atas kebijakan deradikalisasi.
Selanjutnya penguatan keadilan hukum, penataan ruang publik yang inklusif dan adil, perkuatan regulasi sistem ketahanan bencana, antisipasi aging population, dan perkuatan integrasi nasional.
“Kemudian isu kemanusiaan universal akan membicarakan tentang membangun tata dunia yang damai dan berkeadilan, regulasi dampak perubahan iklim, mengatasi kesenjangan antarnegara, dan menguatnya xenophobia,” katanya. (Dilansir dari CNNIndonesia, 20/11/2022) Red.