KENDARI – Sultrainfo.id.

Pembangunan Kota Kendari menuju Kota Layak Huni terus digalakkan oleh pemerintah kota melalui program-program yang berbasis ekologi, informasi dan teknologi.

Kota Kendari sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi jangkar pembangunan dan pelayanan, entah untuk masyarakat Kota Kendari maupun masyarakat kabupaten yang berada disekitar ibu kota.

Sebagai episentrum pertumbuhan di Provinsi Sultra, permasalahan kota jadi semakin kompleks. Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan selama tiga tahun terakhir pertumbuhan ekonomi di Kota Kendari mengalami lonjakan yang signifikan.

Foto : Istemewah

Dan prestasi Indeks Pembangunan Manusia yang menduduki peringkat empat secara nasional.

Lanjutnya, sehingga inilah yang menjadikan Kota Kendari makin dilirik dan pertambahan jumlah penduduk di Kendari akan semakin berkembang.

“Masyarakat atau orang yang bertambah ya kan kemudian semakin banyak yang mau tinggal di Kendari, berarti kita punya kewajiban untuk membuat yang datang dan tinggal di Kendari itu menjadi nyaman, salah satu yang membuat tidak nyaman termasuk yang sampai saat ini saya kira di kota-kota besar menjadi problem serius adalah kemacetan,” papar Wali Kota Kendari saat menghadiri Kopi Darat bersama warga di salah satu bioskop di Kota Kendari, Kamis (7/7/2022).

Foto : Istemewah

Ciri-ciri kemacetan, kata orang nomor satu di Kota Kendari ini mulai hadir di Kota Kendari

“Tadi saya mohon maaf ini agak sedikit tertahan agak lama juga saya 20 menit tadi saya dari rumah ke sini itu ternyata karena di jembatan triping,” katanya.

Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mengambil langkah untuk membuat terobosan untuk mengurai kemacetan maka perlu dibuat jalan lingkar dalam.

Yang harapannya penambahan ruas jalan kata Wali Kota dapat mengimbangi pertambahan jumlah penduduk.

“Itu nanti mengakses dari kampus yang sekarang pertigaan itu menjadi perempatan untuk nanti tembus ke dekat haji Anto yang kemudian dari rumah sakit kota kemudian nanti kita tembuskan ke kali Kadia ya ini dalam rangka mengurai,” ucapnya.

Sementara itu salah satu supir truk, Jamsir yang mengikuti kegiatan Kopi Darat ini mengaku sudah merasakan dampak macetnya di area rumah sakit menuju jembatan triping (depan pintu masuk Masjid Al-Alam).

“Ini terus terang saja beberapa tahun macet,” ucapnya.

Harapannya dengan inovasi dan rancangan yang diberikan Wali Kota Kendari minimal dirinya menginginkan kemacetan itu dapat terurai 30 persen. Red.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *