Kendari-Sultrainfo.id

Pemerintah Kota Kendari memanaskan mesinnya dalam persiapan menghadapi dua agenda besar: penilaian Adipura 2025 dan perayaan World Clean Up Day. Melalui rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, pemerintah bertekad membangkitkan kesadaran kolektif bahwa kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh warga.
Rapat yang digelar di Aula Samaturu, Balai Kota Kendari ini menyoroti data miris dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari. Kepala DLHK, Erlis Kencana, mengungkapkan bahwa dari total 6.302 ton sampah harian, hanya sebagian kecil yang berhasil dikelola. Pengelolaan mandiri hanya menyentuh 94,92 ton, sementara pengolahan melalui TPST dan TPS3R masih sangat minim.

”Saat ini, tingkat pengelolaan sampah kita baru mencapai 20,59 persen, jauh dari target nasional minimal 50 persen,” ujar Erlis Kencana. Ia menegaskan, situasi ini harus menjadi “alarm” bagi seluruh masyarakat.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, dalam arahannya menekankan pentingnya kolaborasi. “World Clean Up Day bukan sekadar seremoni. Ini adalah gerakan global di mana kita bergabung dengan jutaan orang untuk bumi yang lebih baik,” tegasnya.
Untuk memaksimalkan aksi, rapat ini memetakan titik-titik prioritas pembersihan, mulai dari pasar, taman kota, fasilitas umum, hingga pesisir pantai. Para lurah dan camat diberi tugas khusus untuk melakukan pendataan detail agar kegiatan bersih-bersih berjalan efektif dan tepat sasaran.Selain bersih-bersih, agenda ini juga akan diisi dengan edukasi pengelolaan sampah. DLHK akan menyosialisasikan pemilahan sampah, pembuatan eco-enzym, dan biopori sebagai solusi praktis yang bisa dimulai dari rumah.
“World Clean Up Day adalah momentum krusial untuk membangun kesadaran kolektif. Kami mendorong masyarakat untuk mulai memilah dan mengolah sampah dari rumah tangga,” tutup Erlis Kencana. Langkah ini diharapkan tidak hanya membantu Kendari meraih kembali Adipura, tetapi juga menciptakan kota yang lebih bersih dan berkelanjutan.